Kamis, 23 Agustus 2012

SEPUTAR LEBARAN DI KAMPUNG KU ( Tradisi seputar lebaran )

assalamualaikum wr. wb ...
sebelum mengucapkan salam pramuka kita ingin terlebih dahulu mengucapkan " MOHON MAAF LAHIR BATIN "

 sahabat pramuka hari raya atau lebih dikenal dengan hari aidul fitri adalah salam satu momen yang sangat ditunggu - tunggu oleh umat muslim dimana hari tersebut merupakan hari kemenangan bagi umat islam . setelah satu bulan kita berperang dengan hawa nafsu , dan melakukan banyak ibadah .hari raya idul fitri selain juga sangat penting bagi umat islam , ternyata perayaan hari raya idul fitri sangat beraneka ragam sesuai dengan wilayah tertentu .

sahabat pramuka setiap wilayah di indonesia ini memang memiliki budaya tersendiri baik dalam masalah sosial , keagamaan , dan lain - lain . contohnya saja di salah satu desa Budaya " sulek,tlogosari Bondowoso " disana masyarakat sangat antusias menyambut datangnya bulan kemenangan umat muslim . salah satu adat yang masih di pegang erat oleh masyarakat sulek adalah ;

- Tellasan Bibiyan

 tellasan bibiyan ( hari raya bibiyan ) merupakan salah satu slametan yang dilaksanakan pada hari ke- 21 bulan puasa . tellasan bibiyan biasanya dilaksanakan dengan slametan 30 bungkus nasi , yang disendekahkan kepada orang yang kurang mampu .

- Tellasan Idul Fitri

 tellasan idul fitri yaitu sama dan lazim dilaksanakan oleh umat islam setelah 30 hari menjalani ibadah puasa .

- Tellasan Lontong

tellasan lontong ( hari raya Lontong ) biasanya dilaksanakan seminggu setelah sholat id ( idul fitri ) biasanya warga melaksanakannya di mesjid induk di desa sulek . dengan membawa biasanya masyarakat membawa 5 sampai 10 lontong lengkap dengan opornya .kemudian di bagi - bagikan di mesjid .

- KAUMAN

kauman adalah salah satu wujud rasa syukur kepada Allah . biasanya masyarakat setempat berkumpul dan memanjatkan doa di masjd setempat , kemudian saling menukan makanan antar keluarga .

ya mungkin itulah salah satu adat yang masih dipegang di desa tersebut . maka dari itu kita sebagai umat muslim kudu inget " Bheneka Tungga Ika " jika di hati kita tertanam dan benar menghayati akan samboyan tersbut maka pasti tidak akan ada lagi perbedaan paham yang pada akhirnya menjerumus kepada permasalahan external maupun internal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar