Kamis, 28 Juni 2012

MACAPAT SEBUAH TRADISI BONDOWOSO

Assalamualaikum
Salam Pramuka.....

sahabat pramuka di setiap daerah tentunya memiliki potensi yang berbeda - beda dan memiliki keragama yang sangat majemuk . hal tersebut tentunya merupakan salah satu karunia tuhan yang maha esa yang dianugrahkan kepada umat manusia ,khususnya di negara tercinta kita yaitu indonesia .ada banyak sekali potensi - potensi yang berada di indonesia ini contohya saja kita pasti sadar akan keanekaragaman budaya , bahasa , adat istiadat dan sumberdaya alam yang lainnya .

 dan tentunya budaya , keanekaragaman tersebut harusnya kita menjaga dan terus kita pelihara exsistensinya dalam garus dunia modernt ini . sahabat pramuka di kota kelahiran saya ( Bondowoso ) juga mempunyai sebuah tradisi yang merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang tradisi tersebut adalah macapat .

Mamaca / macapat adalah sebuah lantunan tembang-tembang baku dengan logat bahasa madura yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, yaitu seorang pengejung dan seorang paneges tembang baku tersebut seperti halnya mijil, kasunanan, artate, pangkur dan sebagainya.
Mamaca / macapat biasanya digunakan untuk ruwatan pada orang hajatan dan kebanyakan dilaksanakan dengan sebuah cerita seperti halnya cerita : Bethara Kala atau Nabi Yusuf AS dajn Mamaca ini biasanya dilaksanakan pada malam hari dari sore samapai larut malam atau dimulai dari tengah malam. Fungsi Mamaca / Macapat ini untuk tolak bala.

tradisi ini selain dipakai sebagai tradisi tlok balak tradisi ini juga banyak di lantunkan dalam acara - acara pernikahan yang biasanya di laksanakan sesudah acara pernikahan berlangsung . tradisi ini masih sering di laksanakan di desa suling kecamatan cermee kebupaten bondowoso . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar