Minggu, 22 Januari 2012

MENELADANI JEJAK JENDRAL BESAR PANGLIMA SUDIRMAN




Di Bodas Karangjati lah Sudirman dilahirkan, tepatnya di kabupaten Purbalingga tanggal 24 Januari 1916. Pendidikan terakhirnya adalah Sekolah Guru Muhammadiyah di Solo, tapi tidak sampai tamat. Kemudian ia menjadi guru di Muhammadiyah Cilacap. Semasa mudanya Sudirman aktif dalam organisasi pramuka dan terkenal sangat disiplin.
Dimasa pendudukan Jepang, Sudirman sangat memperhatikan masalah sosial. Lalu ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Dan ia juga menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Keresidenan Banyumas.
Pada masa itu pula Sudirman mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Kemudian ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Jasa pertama Sudirman setelah kemerdekaan ialah merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas.
Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (
TKR
) terbentuk, ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat kolonel. Bulan Desember 1945 ia memimpin pasukan TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa. Tanggal 12 Desember dilancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Akhirnya pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarakeadaan bng.
 diantara panglima besar di dunia ini . pak dirman lah yang boleh dikatakan panglima paling susah dan paling miskin "dalam bidang materi.namun meski  keadaan bliau seperti itu ,pak dirman perlu diacungkan jempol, bliau merupakan sosok yang paling bersih namanya dan dalam sejarah masih belum ada yang mencatat celah bliau .

resepnya hanya satu yang menjadi haluan jendral besar ini . yaitu adalah mendahulukan akhlaq mulia diatas segalalnya ,dan bliau juga dekat dengan masyarakat sebagai guru ngaji . dan yang harus kita tauladani dari sifat beliau yaitu semangat 45 nya yang berkobar dan mampu menendang para penjajah sampai ke akar - akarnya .dan yang harus sangat harus di teladani yaitu
Beliau - dalam keadaan sakit parah, paru2 tinggal sebelah - tetap memaksakan diri bergerilya melawan Belanda. Bukan materi yg beliau kejar, bukan gaji besar, bukan fasilitas. Beliau bahkan tidak digaji. Presiden sudah ditangkap Belanda dalam Agresi Militer (Aksi Polisionil) Belanda ke-2. Beliau menjual perhiasan istrinya untuk modal perjuangan, berpindah dari hutan ke hutan, dengan kondisi medan yg sangat berat, dibayang-bayangi pengejaran tentara Belanda lewat darat dan udara.
Meskipun  kondisi kesehatan beliau yg makin mengkhawatirkan itu, banyak pihak yg menyarankan agar beliau berhenti bergerilya, namun semangat juang beliau tak dapat dipatahkan oleh siapapun juga.
Beliau terus gigih berjuang, tidak peduli lagi keselamatan dirinya. Bagi beliau, lebih baik hancur dan mati daripada tetap dijajah. itulah motto bliau
sooo ayolah kita teladani sifat patriotisme blliau .. bukannya pramuka yang baik adalah sebagai "Patriot yang sopan dan Ksatria.


2 komentar:

  1. emank salut deh nwt pnglima sudirman ...

    blognya da ak follow, fllow blogku jga y


    salam bloggers

    BalasHapus